• 12/23/2024

Tragedi di Laut: Perempuan Lompat dari Kapal Feri, Meninggalkan Anak Autis di Mobil

littlecellist.com – Sebuah tragedi mengejutkan terjadi di perairan Selat Bali ketika seorang perempuan melompat dari kapal feri yang sedang berlayar, meninggalkan anaknya yang autis di dalam mobil. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan tentang kondisi mental dan emosional dari sang ibu serta nasib anak yang ditinggalkan.

Kejadian ini bermula pada Kamis, 19 Desember 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. Kapal feri yang membawa penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sedang berlayar di perairan Selat Bali. Tiba-tiba, seorang perempuan berusia 35 tahun melompat dari kapal feri ke laut. Aksi nekat ini disaksikan oleh beberapa penumpang dan awak kapal yang segera melakukan pertolongan.

Tim penyelamat dari Basarnas dan petugas kapal feri segera melakukan pencarian terhadap perempuan tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan, perempuan tersebut belum ditemukan. Sementara itu, di dalam mobil yang diparkir di dek kapal feri, ditemukan seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang diduga mengalami autisme. Anak tersebut ditemukan dalam kondisi terkunci di dalam mobil dan tampak ketakutan.

Anak laki-laki tersebut segera dievakuasi dan dibawa ke ruang medis di kapal feri untuk mendapatkan perawatan. Menurut petugas medis, anak tersebut dalam kondisi stabil namun mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Tim medis juga melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi kesehatan anak tersebut.

Polisi dan pihak berwenang segera melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab perempuan tersebut melompat dari kapal feri. Beberapa saksi yang berada di dekat lokasi kejadian memberikan keterangan bahwa perempuan tersebut tampak gelisah dan terlihat seperti sedang dalam tekanan emosional sebelum melompat.

Salah satu saksi, Budi, mengatakan, “Saya melihat dia (perempuan tersebut) mondar-mandir di dek kapal sebelum akhirnya melompat. Dia tampak sangat gelisah dan seperti sedang dalam masalah besar.”

Dari hasil investigasi awal, polisi menduga bahwa perempuan tersebut mungkin mengalami depresi berat atau masalah psikologis lainnya. Beberapa barang pribadi yang ditemukan di dalam mobil menunjukkan bahwa perempuan tersebut mungkin sedang menghadapi masalah pribadi yang berat.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk psikolog dan lembaga sosial yang bergerak di bidang kesehatan mental. Menurut sbobet wap psikolog, kejadian seperti ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan bagi mereka yang mengalami masalah psikologis.

“Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan bagi mereka yang mengalami masalah psikologis. Kita harus lebih peka terhadap tanda-tanda depresi dan masalah mental lainnya,” ujar Dr. Rina, psikolog dari Universitas Indonesia.

Anak laki-laki yang ditinggalkan di dalam mobil kini berada dalam perawatan pihak berwenang. Dinas Sosial setempat telah mengambil alih tanggung jawab untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada anak tersebut. Rencananya, anak tersebut akan diserahkan kepada keluarga terdekat atau lembaga sosial yang dapat memberikan perawatan yang lebih intensif.

Tragedi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan bagi mereka yang mengalami masalah psikologis. Kejadian ini juga mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi dan masalah mental lainnya. Semoga perempuan tersebut segera ditemukan dan mendapatkan bantuan yang diperlukan, serta anak yang ditinggalkan dapat menerima perawatan dan dukungan yang memadai.