• 04/24/2024
littlecellist.com

PM Papua Nugini Tuntut Klarifikasi dari AS Setelah Pernyataan Biden

littlecellist.com – Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, menyatakan ketidakpuasan yang tegas terhadap dugaan komentar oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menyebut Papua Nugini sebagai “negara kanibal”. Marape menegaskan bahwa negaranya tidak layak mendapat cap negatif tersebut dan menuntut Amerika Serikat untuk mengambil tanggung jawab atas pembersihan bekas peninggalan Perang Dunia Kedua di Pasifik, sebuah permintaan yang muncul menyusul komentar kontroversial Biden.

Klarifikasi Komentar Biden dan Sejarah Kelam Perang

Komentar Biden yang mengundang kemarahan datang setelah ia mengunjungi sebuah monumen perang di Pennsylvania, dimana ia berbicara tentang pamannya, Letnan Ambrose Finnegan, yang hilang setelah pesawatnya ditembak jatuh di wilayah Papua Nugini selama Perang Dunia II. Biden merujuk pada kisah tersebut dengan menyebutkan keberadaan kanibal di New Guinea pada masa itu, meskipun jasad pamannya sendiri tidak pernah ditemukan.

Tegangan Indo-Pasifik dan Perjanjian Pertahanan AS

Insiden ini terjadi di saat meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, sebuah periode dimana AS dan China berusaha memperkuat pengaruh mereka. Amerika Serikat baru-baru ini menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua Nugini, negara yang berdekatan dengan Indonesia, menambah kompleksitas dalam hubungan bilateral.

Respon Kementerian Luar Negeri AS terhadap Kritik

Menanggapi kritik dari PM Marape, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa komentar Biden dimaksudkan untuk memberi penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur dan tidak ada maksud untuk merendahkan masyarakat atau budaya Papua Nugini. Juru bicara tersebut menekankan komitmen Amerika Serikat untuk memelihara hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghormati antar negara demokrasi.

Hubungan AS-Papua Nugini Tetap Kuat Pasca Komentar

Meskipun ada pernyataan yang menimbulkan kontroversi dari Presiden Biden, hubungan kerjasama antara Amerika Serikat dan Papua Nugini tetap tidak terpengaruh secara signifikan. AS menyatakan tetap berkomitmen untuk memperkuat ikatan dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Papua Nugini.

Komentar Presiden Joe Biden yang menyinggung isu kanibalisme dalam konteks sejarah Papua Nugini telah memicu reaksi keras dari Perdana Menteri James Marape. Meskipun ada permintaan untuk klarifikasi dan tindakan atas peninggalan historis perang, hubungan bilateral antara AS dan Papua Nugini tetap stabil. Kedua negara menegaskan pentingnya menjaga hubungan yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dan saling menghormati.