Analisis Strategi Diversifikasi Cadangan China Melalui Pembelian Emas dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Global
- admin
- 0
littlecellist.com – Dalam konteks ketidakstabilan geopolitik yang diperparah oleh konflik di beberapa wilayah dunia, Republik Rakyat China telah secara substansial meningkatkan pembelian emas. Laporan dari Deutsche Welle (DW) yang dirilis tanggal 10 April mengindikasikan bahwa, sejalan dengan pembelian besar-besaran oleh China, harga emas di pasar internasional telah menunjukkan lonjakan, dengan nilai mencapai puncak US$ 2.300 per troy ounce.
Persepsi Emas sebagai Instrumen Investasi Defensif
Dalam periode ketidakpastian ekonomi global dan potensi devaluasi mata uang, emas telah mendapatkan perhatian sebagai instrumen investasi defensif. People’s Bank of China (PBC), otoritas moneter China, telah mengambil langkah proaktif dengan konsisten menambah cadangan emas nasional selama 16 bulan berurutan, seperti yang dilaporkan oleh Dewan Emas Dunia. Pada tahun 2023, PBC menjadi pembeli emas terdepan di antara bank sentral global, dengan akumulasi sekitar 225 metrik ton emas.
Ekspansi Cadangan Emas PBC
Dewan Emas Dunia, melalui analis senior EMEA, Krishan Gopaul, mencatat bahwa PBC telah meningkatkan cadangan emasnya dengan tambahan 22 ton hanya di bulan Januari dan Februari, dengan keseluruhan cadangan emas yang dimiliki oleh PBC diperkirakan telah mencapai 2.257 ton.
Kenaikan Permintaan Emas oleh Masyarakat China
Di luar sektor keuangan, warga negara China juga tercatat meningkatkan pembelian emas, yang termanifestasi dalam bentuk koin, batangan, dan perhiasan. Tren ini didorong oleh penurunan nilai investasi di sektor lain seperti real estat, mata uang yuan, dan saham, akibat dari tekanan ekonomi yang dihadapi oleh China.
Dampak Diversifikasi Cadangan Devisa PBC dan Agenda BRICS
Inisiatif China untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS merupakan langkah strategis dalam konteks ekonomi global. Langkah ini juga beririsan dengan rencana BRICS dalam mendorong diversifikasi ekonomi yang lebih luas dan mungkin pengembangan mata uang bersama untuk memperkuat posisi mereka di perekonomian global dan menantang hegemoni dolar AS.
Aksi China dalam memperbanyak cadangan emasnya mencerminkan strategi diversifikasi cadangan devisa yang hati-hati dan dipikirkan matang. Ini tidak hanya memiliki implikasi untuk kebijakan moneter domestik tetapi juga menandai perubahan potensial dalam keseimbangan kekuatan ekonomi global, khususnya dalam konteks ambisi jangka panjang yang diusung oleh negara-negara BRICS.